20 Jenis Sensor Pada Mobil : Fungsi dan Gejala Kerusakannya

Perkembangan teknologi mesin mekanis yang semakin pesat dan didukukng oleh kemajuan teknologi elektronis dan komputer, membuat teknologi mobil semakin kompleks dan detail. sebagai contoh untuk meningkatkan efisiensi dan kontrol emisi bahan bakar, suatu mesin bakar mengitung detail berapa jumlah bahan bakar yang masuk di ruang bakar. semua dihitung presisi dengan sistem komputer, posisi crankshaft, posisi, camshaft, temperatur mesin, temperatur udara masuk dan lainnya di ukur dan hitung presisi untuk meningkatakan efisiensi dan power.

Untuk itu diperlukan sensor yang berfungsi untuk itu semua, mengukur kondisi secar aktual dan melaporkan ke sisitem komputer untuk di hitung dan dianalisa. sensor mempunyai peran yang sangat penting, karena bila informasi yang di berikan salah maka komputer akan mengambil keputusan yang salah pula, sehingga tujuan untuk mendapatkan hasil yang efisien akan gagal atau salah.

.


Tipe-tipe dan Jenis Sensor Pada Mobil Beserta Fungsinya

Secara umum sensor yang terpasang pada mesin adalah sensor untuk mengetahui sebuah posisi sesuatu, dan sensor untuk mengetahui kondidi sesuatu, misalnya suhu udara, suhu mesin. tekanan pada mesin, dan lainnya.


Berikut ini beberapa Jenis-Jenis Sensor Pada Mobil dan fungsinya

1. Intake Air Temperature (IAT)

Jenis yang pertama adalah IAT atau Intake Air Temperature, berfungsi untuk mengukur suhu udara yang masuk di intake manifold,  terletak berdekatan dengan komponen filter udara. suhu udara ini akan sangat berpengaruh terhadap komposisi bahan bakar di ruang bakar nantinya, kerusakan pada bagian IAT ini akan menyebabkan pembakaran tidak sempurnya sehingga menyebabkan mesin susah hidup, atau  bahkan boros


2. Throtle Position Sensor (TPS)

 TPS atau Throtle Position Sensor berfungisi untuk mengetahui sudut bukaan katup udara pada intake manifold, jadi komputer dapat menghitung berapa volume udara yang masuk keruang bakar, sehingga dapat memnentukan jumlah pasokan volume bahan bakar pada runag bakar. kerusakan pada TPS ini akan menyebabkan mesin menjadi mbrebet saaat pedal gas di injak.

3. Mass Air Flow (MAF)

Mass Air Flow sesuai namanya yakni akan mengukur jumlah Massa udara yang masuk ke ruang bakar. kerusakan pada MAF sensor ini biasanya  akan menyebabkan mesin susah hidup/ gagal start. Bisa juga hidup tapi mbrebet atau tidak bisa diakselerasi.

4. Manifold Air Pressure (MAP)

MAP atau Manifold Air Pressure ini  berfungsi untuk mengukur kevakuman pada intake manifold. pada sistem injeksi, MAP sensor ini sangat berpengaruh saat akselerasi, kerusakan MAP sensor ini akan menyebabkan mesin tidak bisa di akselerasi.

5. Crankshaft Position Sensor (CKPs)

Crankshaft Position Sensor, fungsi utamanya adalah mendeteksi posisi dari crankshaf, yakni untuk mengetahui posisi TOP dari piston, sehingga komputer bisa menentukan timing pengapian yang pas da tepat pada kondisi beban mobil yang berbeda-beda. kerusakan pada sensor ini akan menyebabkan mesin tidak bisa hidup atau bisa hidup tapi timbul ledakan karena timing pengapian tidak tepat.

6. Camshaft Position Sensor (CMPs)

 Camshaft Position Sensor  digunakan untuk mendeteksi posisi camshaft, yakni mengetahui kapan bukaan valve Cam IN dan Valve Cam Out. sehinggga timing semprotan/ buakaan injektor bisa tepat. selain itu CMP ini juga sebagai koreksi atau singkronisasi dari posisi Crankshaft yang dideteksi oleh CKP sensor. kegagalan pada CMP dan CKP ini akan menyebabkan mesin tidak bisa hidup.

7. Vehicle Speed Sensor (VSS)

Vehicle Speed Sensor  berfungsi untuk menhitung kecepatan suatu kendaraan, yang akan digunakan untuk laporan di cluster speedometer. VSS ini mempunyai peran vital pada mesin bertransmisi otomatik. kerusakan VSS sensor akan menyebabkan tampilan speedometer mati dan sistem perpindahan gigi pada transmisi otomatis akan kacau/tidak tepat

9. Oxygen Sensor

Oxygen Sensor ini berfungsi untuk mengukur kadar O2 pada hasil gas buang pembakaran / exhaust. tujuan utamanya memberikan informasi ke ECU/komputer hasil pembakaran, apakah sempurna atau tidak, pembakaran kaya atau miskin. kerusakan pada sistem ini akan menyebabkan mesin boros atau bisa kurang tenaga.

10. Oil Pressure Sensor

Oil Pressure Sensor berfungsi untuk mendeteksi tekanan oil pada mesin, apakah cukup atau tidak, oli berfungsi untuk pelumasan sistem mekanis mesin, jika sistem ini gagal, maka dalam kurun waktu tertentu akan berakibat fatal pada mesin, terburuknya adalah mesin rontok, dan harus overhoul total.

11. Water Temperature Sensor (WTS)

Water Temperature Sensor berfungsi mendeteksi temperatur atau suhu sistem pendingin pada mesin. tujuanya untuk menghidupkan fan radiator agar suhu mesin dapat terkontrol. kerusakan sistem ini akan menyebabkan mesin overheat, sehingga menyebabkan mesin mati atau jebol.

12. Fuel Level Sensor

Fuel Level Sensor, berfungsi untuk mengukur level bahan bakar pada tanki bahan bakar, dan informasi ini tampilkan di cluster speedometer.

13. Fuel Tank Pressure Sensor

Sedangkan Fuel  Tank Pressure Sensor berfungsi untuk mengetahui tekanan bahan bakar pada tanki, yang akan digunakan, jika tekanan kurang maka sistem injeksi dapat terganggu, efeknya tenaga mesin akan berkurang.

14. Brake Pedal Sensor

Brake Pedal Sensor berfungsi untuk mengetahui apakah pedal REM di injak atau tidak, pada sistem mobil bertransmisi otomatis, peran Brake pedal sensor ini sangat berpengaruh.

15. Fuel Rail Pressure Sensor

Fuel Rail Pressure Sensor, berfungsi mengukur tekanan bahan bakar yang akan di semprotkan ke injektor, mengatur agar tekanannya tepat sesuai yang di inginkan

16. Fuel Temperature Sensor

Fuel Temperature Sensor, biasanya pada mesin disel, berfungsi untuk mengetahui temperatur bahan bakar, 

17. Fuel Line Pressure Sensor

Fuel Line Pressure Sensor fungsinya mirip dengan Fuel rail pressure sensor, yakni mengukur tekanan bahan bakar pada sistem line bahan bakar, bisanya pada mesin disel

18. Refrigerant Pressure Sensor

Refrigerant Pressure Sensor, ini berfungsi pada sistem AC mobil untuk mengukur tekanan pada sistem AC. 

19. Turbo Boost Sensor

Fungsi utama dari sensor ini yaitu untuk mendeteksi tekanan udara yang disemburkan oleh turbocharger karena ketika tekanan tersebut kurang atau lebih akan berpengaruh terhadap performa mesin.

20. Knock Sensor

Fungsi utama dari sensor ini yaitu untuk mendeteksi knocking pada mesin mobil. Dimana ketukan atau knocking tersebut akan terjadi akibat pembakaran yang mungkin tidak sempurna. 


Sebenarnya masih banyak sensor lainnya yang terpasang pada kendaraaan yang berkaitan dengan safety dan kenyamanan. sensor berkaitan fungsi ini akan dibahas pada lain waktu.


Posting Komentar untuk " 20 Jenis Sensor Pada Mobil : Fungsi dan Gejala Kerusakannya"